Sabtu, 22 November 2014

Semester 2

0 komentar
Okeee setelah sekian lama ngga buka .. Aku mau membahas tentang pengalaman semester 2. Aku masih ada tugas, ig, tapi. Biarin lah ya wakakak

Semester 2 disini itu lumayan bikin njeglek. Karena semester 1 itu woles sekali, kemudian tiba-tiba ketemu sama semester 2 dimana tugasnya berserakan dimana-mana. Dan tugasnya itu sebagian besar ialah tugas kelompok, dan mengerjakan tugas kelompok isn't that easy pertamanya, kalo belum mengerti cara mainnya (sok-sok-an).

Oke deh bahas matkul satu per satu.

1. Statistik
Statistik belajar teori-teori tentang pembagiannya (deskriptif, inferensial, parametrik, non-parametrik); tentang penyusunan dan penyajian data (tabel, bar chart, histogram, pie chart, poligon, ogive, piktogram, dll. Tidak hanya itu, tetapi juga harus paham kalo untuk data yang seperti ini menyajikannya paling tepat menggunakan bentuk yang mana); metode pengumpulan data (observasi, kuesioner dan jenisnya, wawancara, sensus, sample PLUS paham masing-masing metode itu digunakan untuk mencari data yang bagaimana); pengukuran variabel (jenis nominal, ordinal, interval, rasio); pengolahan data kuantitatif (editing, koding, tabulasi data);  analisis kuantitatif; dan analisis kualitatif.
Biasanya tugasnya kelompokan, membuat ringkasan tulis tangan di folio (dan di folio itu ditempel foto 3x4 jadi harus sedia foto) +  diketik di Ms.Word + membaut PowerPoint-nya. Tugasnya dijilid sekelas , diberi cover (kerjaan koordinator mata kuliah), dikumpulkan maksimal sehari sebelum mata kuliah statistik pertemuan selanjutnya sekitar jam 4 di meja dosen. Hoooh ~ Pada awal-awal kami seperti ikan yang menggelepar karena kekurangan air, but believe it or not, kelamaan kami jadi "meh, i'm the boss" gitu deh hahahah.
Kemudian habis UTS itu belajar statistik tentang pengujian. Ada uji validitas dan reliabilitas (menggunakan berbagai macam uji lainnya buat ngitung tingkat validitas dna reliabilitasnya haha), uji Friedman dan Wilcoxon, uji dependensi dan homogenitas, uji H, uji U, dan membahas mengenai spasial regresi dan model ekonometrik. Untuk menghitungnya menggunakan software SPSS, oleh dosen diberi modul, dan dosen berasal dari FMIPA eh FSM deng, sudah ganti nama wkwk.

Lagi statistikan. Nadhira lagi mau survey geoling tu kayanya.
Sumber: aku


2. Geologi Lingkungan
HAHA. Untuk geoling ini, dosennya dari jurusan Geologi langsung. Dua asdos cowok cewek juga dari geologi. Intinya disini itu, kita mengerti kondisi geologi di suatu wilayah, jadi kita tahu di wilayah itu jika dibangun kira-kira baik atau tidak, atau bagaimana. Geoling ini semacam duet-an dengan sama mata kuliah Sumber Daya Alam dan Lingkungan alias sendal eh SeDAL. Jadi ya jadi, tugas besar geoling itu kelompokan. Output dari tugas besar ini ialah laporan arahan dan rekomendasi kebijakan di wilayah X, ditinjau dari aspek geologi lingkungan.
Asdos-asdos (dari jurusan planologi 5 kalau ngga salah, dari geologi 2) menentukan wilayah studi, kalau pas aku wilayahnya Kabupaten Semarang (dan Kota Semarang apa ya). Kemudian satu angkatan dibagi kecamatan-kecamatannya. Satu kecamatan untuk 3 kelompok masing-masing dari kelas A, B, dan C. Nah 3 kelompok dalam satu kecamatan ini dulu-duluan memilih kelurahan yang jadi wilayah studinya. Bagaimana menentukan wilayah studinya? Ya kita langsung turun ke lapangan, mendatangi kantor Kecamatan, memperkenalkan diri, meminta informasi tentang kelurahan yang ada dalam kecamatan tersebut dan tanya-tanya tentang permasalahan yang ada. Kalo ngga ada masalah ya ngga bisa jadi wilayah studi. Masalah yang bisa jadi bahan itu bagaimana? Ya masalah yang terkait dengan geologinya, misalnya ada longsor, kurang air, tanah bergerak, dll. Kita juga bertanya tentang keadaan penduduknya, sekaligus meminta izin buat difotokopi data. Kalo sudah, langsung mendatangi kelurahan yang kira-kira bakal dijadikan bahan. Mengetahui arah dan jalannya bagaimana? Tanya orang sekitar.. Sekelompok itu diusahakan ada orang Semarang dan orang Jawa-nya, jadi kalau tanya-tanya bisa ngeh gitu.
Gitu.
Terus, kalo sudah, membuat semacam first impression atau justifikasi wilayah, kemudian diasistensikan. Lembar asistensi harus dibawa, ada format tersendiri, biasanya kormat yang mencari tahu ke asdos lalu share ke temen-temen. Kalau justifikasi kita kuat, lanjut. Kalo ngga kuat, ganti wilayah studi. Asistensi biasanya ke kosan asdos, bisa siang bisa malem, bisa ngantri kelompok lain (sampe jam 9 hiks), bisa engga. Kalo asistensi itu harus semua anggota ikut, kalo ngga ikut ya boleh tapi nilai berkurang gitu. Lalu setelah asistensi justifikasi wilayah, membuat Bab I, Bab II, terus sampai bab terakhir dan daftar pustaka. Buat asistensi masing-masing bab ini, asistensi ke asdos-asdos secara bergiliran. Jadi minggu pertama sama siapa, minggu besok sama siapa. Gitu. Yang diasistensikan ialah isi sama format penulisan. Jadi yang jadi editor buat tubes ini harus benar-benar paham dengan format penulisan. Yang jadi editor ya biasanya yang kuat ngga tidur dan telaten. Lembar asistensi harus dibawa.
Yang kemudian seringnya terjadi ialah, kita, mahasiswa planologi yang pah-poh dengan jenis batuan dan tanah itu bingung ketika identifikasi keadaan litologi di lapangan. Sedangkan asdos plano sendiri juga kurang ngeh. Jadi, yang harus dilakukan ialaah, kita ambil sample tanah dan batu terus ditanyakan ke dosen atau ke asdos geologi apakah jenis batuan dan tanah ini, begitu. Jadi siap-siap kresek dan semacamnya. Jadi enak gitu kalau pas mengerjakan bab identifikasi pas kejatahan asdos geologi..
Di tugas besar ini kita disuruh bikin handbook (kalau ngga salah sih namanya itu), di buku itu kita jelaskan kegiatan kita. Survey kapan, kemana, siapa aja, ngapain, dapat apa; asistensinya kapan, dimana, sama sapa, siapa saja anggota yang datang, dapat koreksi apa saja. Itu handbook-nya ditulis tangan. Kalo sudah di akhir, sudah ngga ada asistensi lagi, handbook itu diketik ulang yang rapi, terus lembar-lembar asistensi dan handbook yang asli yang tulisan tangan disertakan, dijilid yang rapih. Terus buat laporannya juga dijilid yang rapih, dibuat hardcover. Terus membuat executive summary juga, isinya bab identifikasi, analisis, dan arahan kebijakan (bab III, IV, V), menggunakan bahasa Inggris, dijilid softcover. Membuat powerpoint juga, diprint 4 kali untuk 3 asdos pas presentasi dan pegangan sendiri tiap kelompok. Terus softfile laporan, executive summary dan powerpoint itu di-burn di CD, dimasukkan ke dalam wadah yang baik, diberi tulisan judul laporan, kelompok apa, kelas apa. Nah kemudian, keempat benda keramat itu (laporan, exsum, handbook, dan CD) dikumpulkan dengan dimasukkan ke sebuah box (membuat box di fotokopian) dengan tutup, lalu dikumpulkan ke asdos. Hwoooh ~ Daebak sekali, yah. :)) Butuh kekompakan (chemistry), ketelatenan, kesungguhan, tenaga, manajemen waktu, dan finansial.
Dinamika kelompok juga harus dijaga. Pasti ada lah marah-marah, teman yang susah mengerjaakn jobdesc sehingga menghambat yang lain.. Tapi kita udah dewasa kok, kita mengerti lah harus bersikap bagaimana baiknya. Dan yang jadi penghambat juga harus berubah, karena ini tugas kelompok, jangan sampai gara-gara dia seorang, susu sebelanga rusak.
Anw, biasanya mas-mas fotokopian sekitar Tembalang sudah pada hafal kalau kita mendatangi mereka malem-malam jam 11 sampai jam 2-an dan minta dibikinin box. "Dari wilayah dan kota, ya? Oh, ya tiap tahun gini mbak, bikin box malem-malem." PLZ lah dari tahun ke tahun pada jadi deadliner rupanya.
Gitu deh terus kita presentasi akhirnya.. Biasanya satu kelompok samaan kostumnya. Ada yang membuat kaos sendiri, ada yang dresscode-an. Kalau kelompokku sih ala maba hitam putih plus cocard wkwk. Di geoling ini diajarkan supaya ngga maruk. Dalam satu kelompok harus semua orang kebagian jatah tanya atau jawab, jadi semua dapat nilai. Semua juga harus ngerti bahasan yang diambil, kalo engga, nilai orang-orang dalam satu kelompok itu bakal kurang semua gitu. Jadi ya memang korsa gitu deeh. Over all, geoling bikin kita lebih TEKNIK!!, hahahaha. Padahal lulusan planologi udah bukan S.T. sih gelarnya..
Oh, ya, sebelum atau setelah presentasi, ya, ada yang namanya ekskursi. Kami seangkatan plus dosen geoling plus asdos-asdos mendatangi spot-spot yang sudah direncanakan kemudian disitu kita mendengarkan asdos dalam mengidentifikasi aspek geolingnya, biasanya tanah, batuan, prosesnya, bahaya geologinya, dan solusinya. Dari situ, akan jadi pertimbangan dalam merencanakan wilayah dan kota. Tidak perlu kemudian memahmi fragmen dan kristal batuan serta macam-macamnya, itu kita percayakan saja kepada anak geologi.

Jalannya curamm.. Ini di Desa Keji apa ya, Kec. Ungaran Barat.


Mahasiswa deadliner ngejar draft asistensi.
Sumber: aku.


Bahan studi.
Sumber: aku


Diskusi dulu di Alun-alun Ungaran.
Sumber: aku.


Survey kesekian kali.
Sumber: aku.


Ini tongsis lagi anget-angetnya, kaya senyum kamu.
Sumber: aku


Habis presentasi. Yang lain pada bikin seragam sendiri kitana pake dresscode maba. Ndapapa.
Sumber: Septi Ayuningtyas.


Ekskursi geoling. Sumber: aku.


Sungai dekat tebing.








Otw Gua Kreo, Gunungpati.


Disini banyak keranya. Katanya kera-kera ini diamanahi sama Sunan siapa gitu buat jaga Gue Kreo.




Suka sama bentuk cabang-cabangnyaa.








Kenapa zeeh suka banget coret-coret ngotori gini kzl.


Nyolonh-nyolong dikit bolelaa haha

Juntaian akarnya bagus ya.


Nenek-nenek rempong Nafisah Anas.












Aku sempat naik juga ke atas gua itu lhooo.



Ternyata ada kunjungan studi juga dari dede-dede SD.




Nungguin siape, Bang ?



Uda nda banyak orang lihatnya jadi lebih lega.





Takut-takut gimana gitu. Ati-ati aja.


By the way, tentang laporannya, outline-nya itu: Bab I Pendahuluan, Bab II Kajian Teori, Bab III Identifikasi, Bab IV Analisis, Bab V Rekomendasi dan Arahan Kebijakan. Jadi gini. Bab I itu isinya biasalah ya; latar belakang, tujuan dan sasaran, ruang lingkup (materi dan wilayah (makro dan mikro)), metodologi penulisan, kerangka pikir, sama sistematika penulisan. Kerangka pikir itu jelasin proses-proses kita nyusun laporan itu dari awal sampe akhir yang diringkas dan ditulis dalam bentuk bagan.
Terus Kajian Teori, itu ialah ya teori-teori yang berkenaan dengan aspek geologi yang kita temui di wilstud kita. Misal nih, di wilstud kita ada tanah andosol dan latosol. Yaudah itu aja yang masuk di kajian teori, ngga usah pake tanah aluvial atau mediteran. Jadi, iya, kita bikin kajian literatur sambil jalan sama proses identifikasi.
Terus Identifikasi, itu maksudnya, kita ke lapangan. Nemu batu, kita identifikasikan, kita tentukan dia termasuk batuan apa. Terus tanah, termasuknya tanah apa. Terus stratigrafi, termasuknya stratigrafi apa. Begitu pula dengan aspek-aspek geologi lainnya.. Jadi cuma sebatas "oh ini termasuk ini. sesuai dengan kajian teori, berarti ini begini." terus kalau mau nambahin deskripsi kondisi yang kita lihat sendiri juga bisa, menjelaskan deskripsi kondisi kan termasuk identifikasi.
Terus Analisis, itu setelah kita tahu kondisi eksisting (kondisi yang ada) di lapangan, kita analisis daya dukung lahan dan kesesuaian lahannya. Terus bikin analisis SWOT juga.
Setelah kita dapet itu semua, kita bisa kasih arahan dan rekomendasi kebijakan. Begitu singkatnya.


Terusannya >>>

Selasa, 08 Juli 2014

Semester 1

0 komentar

Baiklah kali ini aku mau crita tentang semester 1 di PWK Undip.

Semester 1 itu pelajarannya selow banget, sama SMA malah lebih selow kuliah. Ketika jurusan lain pelajarannya udah mulai menjurus, di jurusan ini masih bawaan SMA. Mata kuliahnya itu ada:

1.      Agama
Mata kuliah ini selaw lah. Isinya cuma dibagi kelompok, per kelompok bikin makalah sesuai topik yang udah dibagi perkelompoknya, terus tiap minggu 2-3 kelompok presentasi. Terus tanya jawab. Semakin sering bagus, semakin punya tambahan poin buat nambah nilai.
Terus habis presentasi sama dosennya dikasih tambahan-tambahan yang perlu buat diperhatikan demi kelurusan hidup tsaah. Udah gitu aja. UTS UAS bahannya dari presentasi-presentasi itu. Belajarnya ngga perlu ngoyo-ngoyo banget wong ya itu agama, gitu, lhoh, jadi ya tergantung pengetahuan dan iman kita. Tapi bukan berarti ngga belajar juga sih haha. Oya, dosen agama cuma satu orang, dan bukan lulusan sarjana agama. Bingung? Aku juga.

2.      Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia dosennya ada dua orang. Kalo udah UTS, ganti. Bahasa Indonesia di sini bukan lagi ngomongin pikiran utama, gagasan pokok, pantun, puisi, kalimat baku-tidak baku, atau cerpen, melainkan udah yang tentang penulisan karya ilmiah. Waaah. Apakah karya ilmiah itu? Karya ilmiah disini beda sama karya ilmiah sama syarat buat ikut ujian akhir sekolah. Karya ilmiah di sini cenderung ke jurnal sama proposal buat PKM (program kreativitas mahasiswa).
Seperti yang udah aku ceritain sebelumnya tentang jurnal, di pelajaran ini lah diajarin dan dikasih tugas tentang per-jurnal-an. Jadi tugas besar buat UAS, lagi. Hmmm yummy.

3.      Bahasa inggris
Inti dari pelajaran bahasa inggris di semester 1 itu belajar presentasi alias menjelaskan di depan forum pake atau ngga pake alat bantu (powerpoint) menggunakan bahasa inggris. Jadi yang udah biasa ngomong dan udah biasa sama bahasa inggris lancar lah ini. Tugasnya tugas kelompok. Tiap pertemuan (1 minggu 1x pertemuan) dikasih tema baru, terus dibuat makalah sama powerpoint-nya. Temanya tentu saja yang berhubungan sama pwk. Dalam ngerjain tema itu pasti pake satu lokasi yang jadi bahan, kan. Nah tiap kelompok beda-beda lokasinya. Kalo udah nge-tag, segera bilang ke kormat supaya ngga ada yang nyamain.
Pertamanya susah juga, apalagi kalo anggota kelompoknya susah ngumpul dan susah kerja. Tapi lama-kelamaan jadi biasa juga kok, jadi udah punya jadwal sendiri kapan bagi jobdesc kapan kumpul kapan diskusi dan seterusnya.
Selain presentasi itu, juga dikasih tugas bikin ringkasan sebuah jurnal. Tugas ini juga buat tugas UAS.

4.      Olahraga
Olahraga di sini ada renang, lari, sama senam SKJ. Renangnya ke kolam renang Jatidiri, kesananya bisa naik motor bisa naik angkot. Kalo naik angkot ya kormatnya nyariin angkot, nego, bayar, dan seterusnya. Kalo naik motor ya udah, haha.
Kalo lari, ya lari di stadion olahraga Undip Tembalang. Biasa lah, lari sekian putaran, terus dihitungi dalam berapa menit. Gitu.
Kalo SKJ, ha ini. Disuruh ngapalin, terus pas tes suruh nutup mata pake slayer. Asik pokoknya. Cepet kok ngapalin gerakannya. Selain SKJ, juga suruh improvisasi gerakan senam. Jadi disuruh senam poco-poco, tapi gerakannya diubah, dikembangin, di-improve, terus latar lagunya diubah juga, terserah pake lagu apa, yang penting temponya sama.
Pas aku, temenku yang improve gerakan sih, aku tinggal ngikut haha. Terus lagunya pake lagu Berondong Tua. Eh itu bukannya, ya judulnya? Ya itulah.

5.      KWN (kewarganegaraan)
Ini juga mayan selaw, tapi harus masuk tiap pertemuan. Soalnya seringnya dosennya ngabsen, kalo ketahuan titip absen mati lah sekelas. Di pelajaran ini dikasih modul. Dosennya ngajar tu ya mbaca modul ini. Jadi ngga dengerin juga bisa asalkan tetap mbaca. Tapi dikasih tambahan juga sih sama dosennya, cuma tambahannya sebagai tambahan pengetahuan gitu, ngga keluar pas tes.
Di halaman belakang modul ini ada soal-soal buat pendukung tugas UAS yang biasanya disuruh ngerjain di folio terus dikumpulin. Dan soal-soal buat UAS biasanya diambil dari kumpulan soal itu juga. Biasanya, biasanya, nih, ya, yang keluar di UAS itu soal 5 pertama, terakhir, dan tengah haha. Dan kalo njawab soal, harus mirip sama persis kata-katanya, tanda bacanya, spasinya. Dan tentu harus rapi. Dijamin dapet A.
Kebanyakan sih dari dulu-dulu itu soal sama jawaban diketik ulang, diprint kecil-kecil. Hahahah.

6.      KWU (kewirausahaan)
Kewirausahaan tuh ya dijelasin tentang wirausaha. Halah, yaiyalah. Terus tugas-tugasnya identifikasi dan analisis iklan sama sebuah usaha. Identifikasi dan analisis iklan tuh maksudnya ini iklan menawarkan apa; ditawarinnya di iklan itu gimana; caranya tepat apa engga, kalo engga kenapa, harusnya gimana; tayangnya waktu apa, tepat atau tidak, kalo engga kenapa, dan harusnya gimana; dan seterusnya.
Kalo usaha tuh ya bisa tempat makan, salon, cafe, atau apapun itu. Tepatnya gimana aku lupa, pokoknya kalo tugas identifikasi dan analisis usaha itu tugas kelompok.

7.      Pengantar PWK
Jujur aja mata kuliah ini ngga terlalu bikin aku ngeh PWK itu gimana haha. Soalnya belum apa-apa udah diterangin tentang sejarah sebuah kota, urbanisasi, gitu-gitu. Bahkan di mata kuliah ini ngga diterangin kota itu apa, dan apa bedanya sama wilayah. Diterangin, sih, tapi bedanya kota dengan desa. Ini pelajaran IPS banget kan? Pas SMA di pelajaran geografi malah ada. Jadi yang kalau mau masuk PWK ini mending baca-baca geografi SMA dulu haha.
Tugasnya kalo ngga salah ngrangkum sebuah buku. Tapi ngrangkumnya ini dibagi, satu kelompok satu bab. Berhubung bab-nya banyak, jadi bareng sama kelas sebelah, yang sama-sama prodi S1. Jadi bab sekian sampai sekian kelas A, bab sekian sampai sekian kelas B. Terus tiap kelas dibagi kelompok lagi. Gitu.

8.      TI (teknologi informasi)
Di semester satu teknologi informasi, kalo di semester dua ada mata kuliah teknik komunikasi. Di pelajaran (mata kuliah deng) TI ini, belajarnya di spacelab. Kalo di SMA ya lab komputer gitu lah, yang ngajar asdos. Asdos itu yang semester 5 atau yang dua tahun di atas kita. Karena jumlah komputer terbatas, makanya per kelas dikasih shift. Shift pertama absen sekian sampai sekian, gitu. Terus kalau udah dikasih materi, dikasih tugas bikin review. Ini tujuannya apa, gunanya buat apa, caranya gimana. Dikasih print-screen gitu, lah, kayak tutorial-tutorial software komputer yang biasa ditemui. Review-nya dikasih latar belakang juga, tujuan, kajian teori, kesimpulan, sama daftar pustaka. Daftar pustaka itu buat nulis sumber tulisan yang buat nulis kajian teori. Haha paham kan?
Di semester I, yang dipelajari di TI itu : microsoft word, excel, sketch up, autoCAD, Arcgis, erMapper, dan SPSS.
Microsoft Word disini bukan lagi tentang ngubah bentuk font, ukuran, paragraf, dll. Tapi lebih ke Heading-nya, alias bab-subbab-subsubbab. Nah kalo udah diset mana yang Heading 1, Heading 2, Heading 3, bikin daftar isinya enak. Tinggal masukin perintah buat bikin daftar isi, terus muncul sendiri, udah secara rapi dan bener halamannya. Nanti kalo misal ada perubahan halamannya ganti apa gimana, daftar isinya dikasih perintah update filed terus ntar di daftar isinya nyesuain deh halamannya. Jadi ga usah rempong-rempong ngetik satu-satu daftar isi secara manual. Selain heading, juga tentang bikin page breaks. Ini udah ada semua kok di m.word-nya. Jadi page breaks itu, biar halaman setelahnya dia ga kegeser-geser. Ea bingung. Misal gini. Di halaman 1, aku nulis pendahuluan nih. Terus di halaman 2, aku mulai nulis kajian literatur. Nah biar pas aku ngetik di halaman 1, kan di halaman 2 jadi kepengaruh, kan. Karena di halaman 1 karakternya jadi lebih banyak, akhirnya dia nggeser karakter yang ada di halaman 2. Nah, biar yang di halaman 2 ini karakternya ngga kegeser-geser gara-gara penambahan karakter di halaman 1, dikasih page breaks setelah halaman 1. Jadi sebanyak apapun karakter yang ada di halaman 1, halaman 2 tetap bakala bertahan ngga kegeser-geser. Begitulah. Paham, kan?
Terus kalo m.excel, belajar bikin piramida penduduk. Apakah itu? Yang anak IPS pasti tahu ya. Piramida penduduk itu kalo kata wikipedia: dua buah diagaram batang yang menunjukkan jumlah penduduk laki-laki di sebelah kanan dan jumlah penduduk perempuan di sebelah kiri dalam kelompok interval usia penduduk lima tahunan. Gicu.
Kemudian sketch up, kita ngga terlalu mendalami. Cukstaw aja gitu lhoh haha. Kalo mau belajar lebih dalam bisa nonton-nonton sendiri tutorialnya di Youtube. Kalo aku sih belajar dari channel Hardwood Podcast. Itu berasa les deh udah haha. Tugasnya suruh bikin rumah impian gitu. Barang-barangnya bisa download dari web, ada caranya. Ini pas download dan nempatin barang-barang berasa main The Sims.
Terus kalo autoCAD juga sama, yang penting ngerti dikit-dikit. Tugasnya bikin bangunan yang kita lihat ada di sekitar kita. Kalo aku waktu itu bikin rumah joglo gitu. Ada yang bikin tugu. Gua mah ogah ga bisa dan males and it's okay with me hahahahaa. Waktu bikin AutoCAD ini aku minta diajarin haha. Selain bikin rumah, juga bikin digitasi 3D deng.. Jadi peta yang bentuknya 2D (panjangxlebar) itu dibuat jadi punya tinggi gitu deh. Cuma di kelasku ngga dikasih tugas itu wkekekeke.. parah ya.
Nah terus ArcGIS. Ini software afdol buat anak plano yah. Ini software buat bikin peta gitu. Ngga cuma bikin, tapi juga nganalisis. Jadi si ArcGIS ini pada intinya miripan sama atlas atau peta kertas, tetapi dia bentuknya secara digital, dan tentu lebih canggih. Canggihnya gimana? Kamu bisa masukin referensi geografis ke peta yang ditampilin di ArcGIS. Nah terus kalo kita tarik garis, bisa ketahuan panjangnya itu berapa. Luas areal di wilayah sini berapa hektar/meter persegi. Terus di ArcGIS ini kita bisa lihat peta klimatologi, jenis tanah, curah hujan, kelerengan, kondisi geologis, figure-ground, dll. Mainnya sama kayak photoshop gitu. Kalo layer peta yang menunjukkan jenis tanah diaktifin tanda ceklist, dia bakal nampak. Kalo dimatiin, ya ngga nampak. Terus layer curah hujan kalo ditaruh di atas layer kelerengan, bakal nutupin layer kelerengan meski layer kelerengan diaktifin. Begitulah. Nah, layer-layer tersebut selain bisa ditampilkan sehingga kita bisa lihat kondisi yang ada sekarang, juga bisa di-layover alias ditumpuk. Misal gini. Jenis tanah yang ini, kalo punya kelerengan sekian, dan dengan curah hujan yang sekian, merupakan kawasan lindung, penyangga, atau budidaya? Kalo jatuhnya lindung, ya udah dibiarin apa adanya jangan sampe dibangun bangunan. Kalo budidaya, bisa dipake buat pemukiman gitu. Kita juga bisa lihat peta sebaran bangunan (data-nya harus punya dulu, berupa file shapefile) dengan kondisi geologisnya. Kalo ada patahan di sini, tapi ada bangunan di atasnya, mendingan bangunannya kita relokasi karena bahaya. Gitu-gitu. Itu baru contoh simpelnya. ArcGIS bisa melakukan hal-hal ajaib lainnya selain itu. Misalnya: kita punya peta jalan nih. Terus kita mau lihat alternatif jalan buat menuju dari sini ke situ itu lewat mana aja? Terus kalo dikasih perintah kira-kira ngga makan waktu sekian jam atau menit, berarti lewat jalan yang mana? Gitu juga bisa. Pokoknya ArcGIS kepake banget buat analisis spasial, dan anak plano ngga afdol kalo ngga ngerti ArcGIS. Cuma kalo di semester I masih bagian identifikasi gitu belum analisis. Analisis ada deng tapi juga masih sederhana sekali. Begitulah..
Terus SPSS.. SPSS itu software statistik. Di semester I belajarnya tentang frekuensi dan crosstab. Kalo frekuensi itu ya yang mencari mean, modus, rata-rata, gitu-gitu. Kalo crosstab, belajar tentang mencari ada engganya hubungan antara variabel ini dan itu, dilihat dari data kejadian statistiknya (halah). Contoh: pengaruh jam belajar dengan rata-rata nilai yang didapat. Gitu. Caranya: masukin data-data, klik ini dan itu, keluar hasil, membaca hasil, mengambil kesimpulan. wkwk. Dalam membaca hasil ini-lah keahlian dan pengetahuan dipakai haha
Terusannya >>>

Sabtu, 26 April 2014

Perkenalan PWK

0 komentar
Hokeh sebelumnya aku udah jelasin apa itu PWK, tapi secara baku yah. Aku ganti penjelasannya secara lebih ngga baku deh. PWK itu singkatan dari Perencanaan Wilayah dan Kota, salah satu jurusan dari Fakultas Teknik. Tapi sekarang lulusannya gelarnya  bukan S.T. lagi tapi S.PW hueee..

Jurusan PWK sering juga disebut Planologi. Planologi secara umum itu artinya ilmu perencanaan, tapi terus maknanya menyempit jadi tentang perecanaan wilayah dan kota.
Dulu, jurusan PWK itu ngga ada. Ilmu PWK itu jadi satu kesatuan sama ilmu arsitektur. Jadi dulu ilmu PWK itu didapat kalo ilmu arsitektur udah punya. Gampangannya, ilmu PWK  itu kelanjutan dari ilmu arsitektur. Arsitektur itu mempelajari hal mikro. Kalau udah paham, belajar ke hal yang lebih makro, yaitu PWK. 

Kalo kataku, PWK itu jurusan yang maruk. Kenapa? Karena semua aspek dipelajari disini. Ada ilmu ekonomi, sosial, geologi, hukum, komunikasi, sama tentu keteknikan. Jurusan ini sifatnya sosial banget, soalnya hasil perencanaan itu berhubungan banget sama masyarakat. Why? Karena kita bikin rencana-rencana itu pertimbangannya juga dari masyarakat, dan hasilnya bakal dirasain masyarakat.

PWK itu nentuin letak di mana kawasan pendidikan, perkantoran, industri, kesehatan, jasa, perdagangan, perhubungan itu dibangun, di mana jalan sebagai jaringan transportasi dibangun, di mana ruang terbuka dibangun. Jadi berhubungan banget sama  letak atau lokasi (locus). Masalah-masalah di tiap kawasan juga dipelajari dan diselesaiin oleh planner. 

Dalam menentukan hal-hal itu, ada banyak pertimbangan-pertimbangan yang perlu dipikirkan, dari segi fisik, sosial, dan lingkungan. Jadi pas proses pembangunan berjalan, biaya pembangunannya ngga boros, hasil pembangunannya bisa meningkatkan ekonomi masyarakat, tidak menyebabkan konflik dalam masyarakat, mempermudah akses sosial seperti kesehatan dan pendidikan; dan yang paling penting itu pembangunan yang direncanakannya itu berwawasan lingkungan

Berwawasan lingkungan berarti ngga ngrusak lingkungan. Jadi, wilayah atau kota yang bersangkutan jadi suatu hasil pembangunan yang berkelanjutan (sustainable).

Planner juga menentukan desain pembangunan, jadi wilayah atau kota yang direncanakan tersebut ketika sudah dibangun memiliki unsur estetika/ keindahan. Karena itulah ilmu PWK itu sejatinya kelanjutan dari ilmu arsitektur. Kata dosen, dalam praktik kerjanya nanti, planner itu bekerja dalam tim, barengan sama anak teknik sipil, arsitektur, lingkungan, geologi ...

Kalo mau masuk PWK, mendingan baca-baca dulu buku geografi, ekonomi, dan sosiologi SMA. Soalnya isinya nyangkut-nyangkut di PWK gitu.

Contoh kecil aplikasinya itu ngga boleh ada bangunan lebih dari tiga lantai di deket kawasan militer. Soalnya bangunan dengan lantai lebih dari tiga lantai itu termasuk tinggi. Dengan ketinggian itu, bisa dimanfaatin oleh sniper(penempak jitu) buat mbidik target, misalnya presiden yang sedang berkunjung. Kan bahaya. Contoh lain itu, ngga boleh ada bangunan komersial di sekitar lampu lalu lintas, soalnya bisa nambah keruwetan arus lalu lintas.
Contoh lain: misal ada suatu wilayah yang mau direncanain, nih. Oleh planner, dibuat rencana atas dasar analisis kondisi fisik dan sosial di wilayah itu. Misal kondisi fisiknya itu daerah yang rawan banjir, dan letaknya di dataran rendah. Sedang kondisi sosialnya itu kepadatan penduduk tinggi, kemiskinan, kemacetan, dan pemukiman kumuh. Planner mikirin hal-hal ini berdasarkan analisis potensi dan kendala. Terus keluarlah solusi (solus) untuk permasalahan dari wilayah itu. Apa solusinya? Aku juga belum tahu haha. Kalo kataku sih ditanemin mangrove dulu biar kalo banjir ngga tumpe-tumpe sampe permukiman. Terus dikasih alat kontrasepsi biar anaknya ngga nambah biar ngga tambah padet. Terus dikasih pelatihan ketrampilan, misalnya ngolah rumput laut/ ikan, secara itu dataran rendah dan daerah banjir katanya, berarti secara logika deket laut kan? Terus, akses jalan diperbaiki, jadi kalo orang mau njual hasil olahannya itu bisa gampang. Anyway, buat nentuin jalannya lewat mana aja juga adal ilmunya. Dan ilmuku belum nyampe. Begitulah. Itu menurutku, sebagai mahasiswi yang barusan ninggalin semester 2. ilmunya masih cetek dan cuma berdasarkan logika haha. Gitu deh maaf deh.
Contoh lain: ada sebuah objek pariwisata di sebuah daerah. Ada objek wisata berarti ada wisatawan. Wisatawan-wisatawan ini butuh hal-hal yang membuatnya nyaman dan senang kayak misalnya tempat penginapan, tempat makan, tempat beli oleh-oleh. Dari sini, planner berusaha merencanakan aspek fisik yang bisa berupa akses transportasi yang lebih memudahkan wisatawan, ngasih estetika di sekitar objek. Kalo dari aspek ekonomi, dengan memberdayakan masyarakat sekitar objek wisata itu, dimana masyarakatnya lah yang menyediakan tempat penginapan, tempat beli oleh-oleh.. Lebih dapet dan greget gitu esensi daerahnya. Wisatawan juga mesti seneng. Jadi aliran uang dari wisatawan ini juga masuk ke masyarakat.

Beberapa mata kuliah yang dipelajari oleh calon planner antara lain:
kependudukan,
statistik,
geologi lingkungan,
sumber daya alam dan lingkungan,
ekonomi wilayah dan kota,
morfologi dan arsitektur kota,
perencanaan kota,
perencanaan tapak,
perencanaan wilayah,
pembiayaan pembangunan,
dll.

Mau ngga mau, harus diakui, belajar di sini itu butuh laptop yang speknya tinggi. Soalnya teknologi/ software yang menunjang pekerjaan planner itu software-software high-tech *ciyeee*, seperti misalnya Auto-cad, ArcGIS, ER Mapper, GPS, Map Source, SketchUp, software grafis kaya CorelDraw dan Photoshop, sama software pengolah video. 

Ngemeng-ngemeng ArcGIS itu software yang punya informasi geografis. ER Mapper itu software buat ngolah citra (hasil penginderaan jauh) buat terus dianalisis. GPS disini bukan GPS kaya yang ada di smartphone, tapi alat yang mendeteksi titik koordinat dari suatu lokasi dan menyimpan titik tersebut. Terus dari data titik-titik ini, ditransfer dan diolah di software Map Source. Kalo software pengolah grafis sama video itu dipake buat mengomunikasikan rencana yang mau dijalanin, supaya orang yang itungannya ngga ngerti tentang perencanaan, pembangunan itu bisa paham.
Gitu.





referensi:
plannersjourney.blogspot.com
Terusannya >>>
 

College Stuffs. Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template