Sabtu, 22 November 2014

Semester 2

Okeee setelah sekian lama ngga buka .. Aku mau membahas tentang pengalaman semester 2. Aku masih ada tugas, ig, tapi. Biarin lah ya wakakak

Semester 2 disini itu lumayan bikin njeglek. Karena semester 1 itu woles sekali, kemudian tiba-tiba ketemu sama semester 2 dimana tugasnya berserakan dimana-mana. Dan tugasnya itu sebagian besar ialah tugas kelompok, dan mengerjakan tugas kelompok isn't that easy pertamanya, kalo belum mengerti cara mainnya (sok-sok-an).

Oke deh bahas matkul satu per satu.

1. Statistik
Statistik belajar teori-teori tentang pembagiannya (deskriptif, inferensial, parametrik, non-parametrik); tentang penyusunan dan penyajian data (tabel, bar chart, histogram, pie chart, poligon, ogive, piktogram, dll. Tidak hanya itu, tetapi juga harus paham kalo untuk data yang seperti ini menyajikannya paling tepat menggunakan bentuk yang mana); metode pengumpulan data (observasi, kuesioner dan jenisnya, wawancara, sensus, sample PLUS paham masing-masing metode itu digunakan untuk mencari data yang bagaimana); pengukuran variabel (jenis nominal, ordinal, interval, rasio); pengolahan data kuantitatif (editing, koding, tabulasi data);  analisis kuantitatif; dan analisis kualitatif.
Biasanya tugasnya kelompokan, membuat ringkasan tulis tangan di folio (dan di folio itu ditempel foto 3x4 jadi harus sedia foto) +  diketik di Ms.Word + membaut PowerPoint-nya. Tugasnya dijilid sekelas , diberi cover (kerjaan koordinator mata kuliah), dikumpulkan maksimal sehari sebelum mata kuliah statistik pertemuan selanjutnya sekitar jam 4 di meja dosen. Hoooh ~ Pada awal-awal kami seperti ikan yang menggelepar karena kekurangan air, but believe it or not, kelamaan kami jadi "meh, i'm the boss" gitu deh hahahah.
Kemudian habis UTS itu belajar statistik tentang pengujian. Ada uji validitas dan reliabilitas (menggunakan berbagai macam uji lainnya buat ngitung tingkat validitas dna reliabilitasnya haha), uji Friedman dan Wilcoxon, uji dependensi dan homogenitas, uji H, uji U, dan membahas mengenai spasial regresi dan model ekonometrik. Untuk menghitungnya menggunakan software SPSS, oleh dosen diberi modul, dan dosen berasal dari FMIPA eh FSM deng, sudah ganti nama wkwk.

Lagi statistikan. Nadhira lagi mau survey geoling tu kayanya.
Sumber: aku


2. Geologi Lingkungan
HAHA. Untuk geoling ini, dosennya dari jurusan Geologi langsung. Dua asdos cowok cewek juga dari geologi. Intinya disini itu, kita mengerti kondisi geologi di suatu wilayah, jadi kita tahu di wilayah itu jika dibangun kira-kira baik atau tidak, atau bagaimana. Geoling ini semacam duet-an dengan sama mata kuliah Sumber Daya Alam dan Lingkungan alias sendal eh SeDAL. Jadi ya jadi, tugas besar geoling itu kelompokan. Output dari tugas besar ini ialah laporan arahan dan rekomendasi kebijakan di wilayah X, ditinjau dari aspek geologi lingkungan.
Asdos-asdos (dari jurusan planologi 5 kalau ngga salah, dari geologi 2) menentukan wilayah studi, kalau pas aku wilayahnya Kabupaten Semarang (dan Kota Semarang apa ya). Kemudian satu angkatan dibagi kecamatan-kecamatannya. Satu kecamatan untuk 3 kelompok masing-masing dari kelas A, B, dan C. Nah 3 kelompok dalam satu kecamatan ini dulu-duluan memilih kelurahan yang jadi wilayah studinya. Bagaimana menentukan wilayah studinya? Ya kita langsung turun ke lapangan, mendatangi kantor Kecamatan, memperkenalkan diri, meminta informasi tentang kelurahan yang ada dalam kecamatan tersebut dan tanya-tanya tentang permasalahan yang ada. Kalo ngga ada masalah ya ngga bisa jadi wilayah studi. Masalah yang bisa jadi bahan itu bagaimana? Ya masalah yang terkait dengan geologinya, misalnya ada longsor, kurang air, tanah bergerak, dll. Kita juga bertanya tentang keadaan penduduknya, sekaligus meminta izin buat difotokopi data. Kalo sudah, langsung mendatangi kelurahan yang kira-kira bakal dijadikan bahan. Mengetahui arah dan jalannya bagaimana? Tanya orang sekitar.. Sekelompok itu diusahakan ada orang Semarang dan orang Jawa-nya, jadi kalau tanya-tanya bisa ngeh gitu.
Gitu.
Terus, kalo sudah, membuat semacam first impression atau justifikasi wilayah, kemudian diasistensikan. Lembar asistensi harus dibawa, ada format tersendiri, biasanya kormat yang mencari tahu ke asdos lalu share ke temen-temen. Kalau justifikasi kita kuat, lanjut. Kalo ngga kuat, ganti wilayah studi. Asistensi biasanya ke kosan asdos, bisa siang bisa malem, bisa ngantri kelompok lain (sampe jam 9 hiks), bisa engga. Kalo asistensi itu harus semua anggota ikut, kalo ngga ikut ya boleh tapi nilai berkurang gitu. Lalu setelah asistensi justifikasi wilayah, membuat Bab I, Bab II, terus sampai bab terakhir dan daftar pustaka. Buat asistensi masing-masing bab ini, asistensi ke asdos-asdos secara bergiliran. Jadi minggu pertama sama siapa, minggu besok sama siapa. Gitu. Yang diasistensikan ialah isi sama format penulisan. Jadi yang jadi editor buat tubes ini harus benar-benar paham dengan format penulisan. Yang jadi editor ya biasanya yang kuat ngga tidur dan telaten. Lembar asistensi harus dibawa.
Yang kemudian seringnya terjadi ialah, kita, mahasiswa planologi yang pah-poh dengan jenis batuan dan tanah itu bingung ketika identifikasi keadaan litologi di lapangan. Sedangkan asdos plano sendiri juga kurang ngeh. Jadi, yang harus dilakukan ialaah, kita ambil sample tanah dan batu terus ditanyakan ke dosen atau ke asdos geologi apakah jenis batuan dan tanah ini, begitu. Jadi siap-siap kresek dan semacamnya. Jadi enak gitu kalau pas mengerjakan bab identifikasi pas kejatahan asdos geologi..
Di tugas besar ini kita disuruh bikin handbook (kalau ngga salah sih namanya itu), di buku itu kita jelaskan kegiatan kita. Survey kapan, kemana, siapa aja, ngapain, dapat apa; asistensinya kapan, dimana, sama sapa, siapa saja anggota yang datang, dapat koreksi apa saja. Itu handbook-nya ditulis tangan. Kalo sudah di akhir, sudah ngga ada asistensi lagi, handbook itu diketik ulang yang rapi, terus lembar-lembar asistensi dan handbook yang asli yang tulisan tangan disertakan, dijilid yang rapih. Terus buat laporannya juga dijilid yang rapih, dibuat hardcover. Terus membuat executive summary juga, isinya bab identifikasi, analisis, dan arahan kebijakan (bab III, IV, V), menggunakan bahasa Inggris, dijilid softcover. Membuat powerpoint juga, diprint 4 kali untuk 3 asdos pas presentasi dan pegangan sendiri tiap kelompok. Terus softfile laporan, executive summary dan powerpoint itu di-burn di CD, dimasukkan ke dalam wadah yang baik, diberi tulisan judul laporan, kelompok apa, kelas apa. Nah kemudian, keempat benda keramat itu (laporan, exsum, handbook, dan CD) dikumpulkan dengan dimasukkan ke sebuah box (membuat box di fotokopian) dengan tutup, lalu dikumpulkan ke asdos. Hwoooh ~ Daebak sekali, yah. :)) Butuh kekompakan (chemistry), ketelatenan, kesungguhan, tenaga, manajemen waktu, dan finansial.
Dinamika kelompok juga harus dijaga. Pasti ada lah marah-marah, teman yang susah mengerjaakn jobdesc sehingga menghambat yang lain.. Tapi kita udah dewasa kok, kita mengerti lah harus bersikap bagaimana baiknya. Dan yang jadi penghambat juga harus berubah, karena ini tugas kelompok, jangan sampai gara-gara dia seorang, susu sebelanga rusak.
Anw, biasanya mas-mas fotokopian sekitar Tembalang sudah pada hafal kalau kita mendatangi mereka malem-malam jam 11 sampai jam 2-an dan minta dibikinin box. "Dari wilayah dan kota, ya? Oh, ya tiap tahun gini mbak, bikin box malem-malem." PLZ lah dari tahun ke tahun pada jadi deadliner rupanya.
Gitu deh terus kita presentasi akhirnya.. Biasanya satu kelompok samaan kostumnya. Ada yang membuat kaos sendiri, ada yang dresscode-an. Kalau kelompokku sih ala maba hitam putih plus cocard wkwk. Di geoling ini diajarkan supaya ngga maruk. Dalam satu kelompok harus semua orang kebagian jatah tanya atau jawab, jadi semua dapat nilai. Semua juga harus ngerti bahasan yang diambil, kalo engga, nilai orang-orang dalam satu kelompok itu bakal kurang semua gitu. Jadi ya memang korsa gitu deeh. Over all, geoling bikin kita lebih TEKNIK!!, hahahaha. Padahal lulusan planologi udah bukan S.T. sih gelarnya..
Oh, ya, sebelum atau setelah presentasi, ya, ada yang namanya ekskursi. Kami seangkatan plus dosen geoling plus asdos-asdos mendatangi spot-spot yang sudah direncanakan kemudian disitu kita mendengarkan asdos dalam mengidentifikasi aspek geolingnya, biasanya tanah, batuan, prosesnya, bahaya geologinya, dan solusinya. Dari situ, akan jadi pertimbangan dalam merencanakan wilayah dan kota. Tidak perlu kemudian memahmi fragmen dan kristal batuan serta macam-macamnya, itu kita percayakan saja kepada anak geologi.

Jalannya curamm.. Ini di Desa Keji apa ya, Kec. Ungaran Barat.


Mahasiswa deadliner ngejar draft asistensi.
Sumber: aku.


Bahan studi.
Sumber: aku


Diskusi dulu di Alun-alun Ungaran.
Sumber: aku.


Survey kesekian kali.
Sumber: aku.


Ini tongsis lagi anget-angetnya, kaya senyum kamu.
Sumber: aku


Habis presentasi. Yang lain pada bikin seragam sendiri kitana pake dresscode maba. Ndapapa.
Sumber: Septi Ayuningtyas.


Ekskursi geoling. Sumber: aku.


Sungai dekat tebing.








Otw Gua Kreo, Gunungpati.


Disini banyak keranya. Katanya kera-kera ini diamanahi sama Sunan siapa gitu buat jaga Gue Kreo.




Suka sama bentuk cabang-cabangnyaa.








Kenapa zeeh suka banget coret-coret ngotori gini kzl.


Nyolonh-nyolong dikit bolelaa haha

Juntaian akarnya bagus ya.


Nenek-nenek rempong Nafisah Anas.












Aku sempat naik juga ke atas gua itu lhooo.



Ternyata ada kunjungan studi juga dari dede-dede SD.




Nungguin siape, Bang ?



Uda nda banyak orang lihatnya jadi lebih lega.





Takut-takut gimana gitu. Ati-ati aja.


By the way, tentang laporannya, outline-nya itu: Bab I Pendahuluan, Bab II Kajian Teori, Bab III Identifikasi, Bab IV Analisis, Bab V Rekomendasi dan Arahan Kebijakan. Jadi gini. Bab I itu isinya biasalah ya; latar belakang, tujuan dan sasaran, ruang lingkup (materi dan wilayah (makro dan mikro)), metodologi penulisan, kerangka pikir, sama sistematika penulisan. Kerangka pikir itu jelasin proses-proses kita nyusun laporan itu dari awal sampe akhir yang diringkas dan ditulis dalam bentuk bagan.
Terus Kajian Teori, itu ialah ya teori-teori yang berkenaan dengan aspek geologi yang kita temui di wilstud kita. Misal nih, di wilstud kita ada tanah andosol dan latosol. Yaudah itu aja yang masuk di kajian teori, ngga usah pake tanah aluvial atau mediteran. Jadi, iya, kita bikin kajian literatur sambil jalan sama proses identifikasi.
Terus Identifikasi, itu maksudnya, kita ke lapangan. Nemu batu, kita identifikasikan, kita tentukan dia termasuk batuan apa. Terus tanah, termasuknya tanah apa. Terus stratigrafi, termasuknya stratigrafi apa. Begitu pula dengan aspek-aspek geologi lainnya.. Jadi cuma sebatas "oh ini termasuk ini. sesuai dengan kajian teori, berarti ini begini." terus kalau mau nambahin deskripsi kondisi yang kita lihat sendiri juga bisa, menjelaskan deskripsi kondisi kan termasuk identifikasi.
Terus Analisis, itu setelah kita tahu kondisi eksisting (kondisi yang ada) di lapangan, kita analisis daya dukung lahan dan kesesuaian lahannya. Terus bikin analisis SWOT juga.
Setelah kita dapet itu semua, kita bisa kasih arahan dan rekomendasi kebijakan. Begitu singkatnya.


0 komentar:

Posting Komentar

 

College Stuffs. Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template